Wednesday 30 November 2016

Itu saja ke?

Hari ini kita memerintah diri kita seperti seorang raja.

Kelak di hari tua, siapa yang memerintah siapa?

Monday 21 November 2016

Anadiplosis

Sekarang, dalam rumah ada manusia, dalam manusia ada tubuh, dalam tubuh ada hati, dalam hati ada perasaan, dalam perasaan ada Kau.

Hari ini, kita bertemu dengan pelbagai ragam orang. Apatah lagi dengan dunia yang ber-tuhan gadjet.

Kadang - kadang, kita terlalu buta untuk melihat "keadaan" sekeliling.
Kadang juga, kita terlalu pekak untuk mendengar "keadaan" sekeliling.

Padahal ini, dikira 'common sense' setiap kita - kita yang bernyawa.

Bayangkan, kalau kita sedang terjatuh, ada orang melihat dan merakam lalu kesian. Ada orang lain melihat dan buat - buat tak nampak kerna bercermin kaca mata hitam. Celaka.

Diatas lakonan kita dihadapan kawan - kawan, banyak ragam dipersembahkan dan dijualkan.
Kita masih bersikap berani kerna mempunyai sikap tanpa tanya walaupun ianya adalah percuma. Kita lebih rela membayar untuk mengelak perasaan - perasaan menahan tubuh.

Rata - rata kita semua dah terbiasa dengan sikap begini. Dengan tambahan, sikap yang tidak menghormati perasaan orang lain. Padahal kita sendiri yang tamak. Menguak lapis demi selapis kekayaan tentang sikap hormat yang mahal. Entah dihujung hari, kita sendiri akan tepesona jika anak - anak kecil menggunakannya.

Jika ditanya, masih kayakah kita dengan sebuah sikap HORMAT atau, atau kita sedang memiskinkannya?

Biarlah kita terangkat di atas dengan merasa sakit - sakit jalan yang diuji.
Kelak sikap ini menjadi bayang setiap apa yang kita rasa dan hadam.

Jika ditemukan dengan sikap - sikap begini, apa reaksi kita dapat menerima dengan hati yang terbuka?

Sebaris kita berada dijalan yang betul, Tuhan mengenal jalan orang yang benar.

- sigh, buntu -